Australia Akan Memberi Insentif kepada Pemilik Kendaraan Listrik untuk Menghidupkan Jaringan Listrik

17

Pemerintah Australia meluncurkan Jaringan Kendaraan-ke-Jaringan (VGN) nasional yang dirancang untuk mendorong pemilik kendaraan listrik (EV) dan hibrida plug-in (PHEV) untuk menyalurkan listrik kembali ke jaringan listrik nasional. Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Climate-KIC Australia dan Institute for Sustainable Futures (ISF) di Universitas Teknologi Sydney, menandai langkah signifikan menuju integrasi kendaraan listrik tidak hanya sebagai transportasi, namun juga sebagai sumber energi yang didistribusikan.

Apa itu Teknologi Kendaraan-ke-Jaringan?

Ide inti di balik V2G sederhana saja: EV, ketika dicolokkan, dapat berfungsi sebagai baterai ponsel. Teknologi pengisian daya dua arah memungkinkan kendaraan ini menarik daya dari jaringan listrik untuk mengisi daya dan mengembalikan kelebihan energi bila diperlukan. Artinya, pemilik kendaraan listrik berpotensi dibayar atas kontribusi listriknya, sehingga menjadikan kendaraan mereka sebagai sumber pendapatan sekaligus transportasi.

Mengapa hal ini penting: Jaringan energi Australia semakin menua dan semakin bergantung pada energi terbarukan. V2G dapat menstabilkan jaringan listrik dengan menyediakan sumber penyimpanan energi yang fleksibel dan terdesentralisasi. Komitmen negara tersebut terhadap kendaraan listrik melalui Strategi Kendaraan Listrik Nasional (2023) dan Standar Efisiensi Kendaraan (NVES) yang baru menjadikan hal ini sebagai langkah logis berikutnya.

Pendanaan dan Peluncuran

VGN akan didanai melalui Badan Energi Terbarukan Australia (ARENA), RACE untuk CRC 2030 (yang telah mendapat pendanaan pemerintah sebesar $68,5 juta), dan kontribusi dari mitra industri seperti Electric Vehicle Council dan JET Charge. Proyek ini telah menerima dana awal sebesar $1 juta dari pemerintah federal.

Jaringan ini akan fokus pada standarisasi kompatibilitas peralatan dan membangun kesadaran masyarakat melalui sumber daya dan acara pendidikan. Australia Selatan sudah lebih maju, setelah mengizinkan transfer V2G sejak Mei 2024 untuk pemilik Mitsubishi Outlander dan Eclipse Cross PHEV, yang dapat menjual listrik kembali ke SA Power Networks (SAPN).

Detail Teknis dan Pasar EV yang Berkembang

Pengisi daya dua arah mengubah listrik antara format AC (jaringan listrik) dan DC (baterai), sehingga memungkinkan pengisian dan pengosongan daya. Teknologi ini tidak hanya memfasilitasi aplikasi V2G tetapi juga aplikasi V2H (kendaraan-ke-rumah).

Peluncuran ini dilakukan seiring dengan semakin cepatnya adopsi kendaraan listrik di Australia. Pangsa pasar telah tumbuh hingga 8,5% dari penjualan kendaraan baru, tertinggi yang tercatat hingga saat ini, dibantu oleh penurunan harga kendaraan listrik. BYD Atto 1, yang sekarang menjadi EV termurah di Australia dengan harga $23,990, merupakan contoh tren ini. Pada akhir tahun 2025, hampir 30% penjualan mobil ringan baru adalah listrik, hibrida, atau hibrida plug-in.

“Kami menciptakan ruang bagi industri, pemerintah, dan peneliti untuk berbagi hal-hal yang berhasil, memahami teknologi yang sedang berkembang, dan mengidentifikasi peluang untuk mempercepat pengisian daya dua arah dalam skala besar dan menjadikan kendaraan listrik sebagai kemenangan bagi masyarakat, dunia usaha, dan jaringan listrik,” kata CEO Climate-KIC Australia, Chris Lee.

Singkatnya: Australia memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam integrasi jaringan kendaraan listrik, yang bertujuan untuk mengubah kendaraan listrik menjadi komponen kunci infrastruktur energi masa depan. Keberhasilan program ini akan bergantung pada adopsi konsumen, standar teknologi, dan investasi berkelanjutan.