Mobil Listrik Bekas: Masih Tak Terjangkau Banyak Pembeli

15

Transisi ke kendaraan listrik (EV) semakin cepat, namun keterjangkauan tetap menjadi hambatan besar bagi sebagian besar segmen pasar. Meskipun EV menawarkan penghematan jangka panjang dan manfaat lingkungan, pasar bekas saat ini menghadirkan tantangan yang membuat kendaraan tersebut tidak dapat diakses oleh sebagian pembeli. Tinjauan baru-baru ini terhadap tiga kasus di dunia nyata menggambarkan mengapa hal ini masih terjadi.

Pembeli EV: Kepraktisan dan Penghematan Biaya

Seseorang memilih Volkswagen ID.3 bekas terutama untuk perjalanan yang dapat diandalkan karena pekerjaan baru. Kepraktisan ID.3, perawatan yang rendah (servis setiap dua tahun), dan pengisian daya semalam yang murah (8p/kWh atau akses gratis melalui keluarga) menjadikannya pilihan yang logis. Bagi mereka yang memiliki pilihan penggunaan dan pengisian daya yang dapat diprediksi, kendaraan listrik dapat memberikan keuntungan finansial yang besar.

Ketertinggalan Diesel: Perjalanan Jauh dan Opsi EV Terbatas

Pembeli lain memilih Volvo V40 diesel seharga £4.000, membenarkan keputusan tersebut karena jarang mengemudi jarak jauh. Opsi EV bekas saat ini dengan jangkauan yang memadai dan kecepatan pengisian daya untuk perjalanan seperti itu tetap mahal. Vauxhall Corsa-e yang layak, misalnya, berharga sekitar £9.000 dengan jarak tempuh yang wajar. Bagi mereka yang sering berkendara jarak jauh, pasar kendaraan listrik bekas yang tersedia belum menawarkan alternatif yang terjangkau. Pemberlakuan kembali Bea Cukai Kendaraan (VED) sebesar £195/tahun untuk kendaraan listrik juga mengurangi keunggulan biaya dibandingkan kendaraan ICE lama.

Kembalinya ke ICE: Depresiasi dan Kendala Anggaran

Pembeli ketiga meninggalkan kendaraan listrik karena depresiasi yang tinggi dan biaya keuangan yang tinggi. Menukarkan Mazda MX-30 dengan Mercedes E-Class Coupe bekas yang dibiayai pinjaman bank mengurangi pembayaran bulanan secara signifikan. Meskipun Honda e diinginkan, label harga £13.000 terbukti mahal. Opsi depresiasi dan pembiayaan terus mengarahkan sebagian pembeli kembali ke kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) tradisional.

Masa Depan Kendaraan Listrik Terjangkau

Situasi ini akan membaik seiring dengan masuknya kendaraan listrik baru yang lebih terjangkau ke pasar bekas. Model seperti Renault 5 dan bahkan pilihan aspiratif seperti Porsche Taycan pada akhirnya dapat diakses. Untuk saat ini, kesimpulan utamanya adalah memilih mobil yang tepat bergantung pada kebutuhan dan anggaran individu. Kendaraan listrik tidak selalu unggul, dan sangat masuk akal untuk menunda adopsi hingga lanskap keuangan berubah.

Попередня статтяChery Tiggo 4 Hybrid: Terobosan Anggaran?
Наступна статтяKonsep Genesis Magma GT: Visi Menakjubkan untuk Performa Masa Depan